Senin

Layanan Bimbinga dan Konseling


Layanan Bimbingan dan Konseling

  1. Layanan Orientasi, layanan yang memungkinan peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu, sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap awal semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman. 
  2.  Layanan Informasi, Merupakan Layanan Informasi adalah penyampaian berbagai informasi kepada sasaran layanan agar individu dapat menolah dan memanfaatkan informasi tersebut demi kepentingan hidup dan perkembangannya. Tujuannya Secara umum agar terkuasainya informasi tertentu sedangkan secara khusus terkait dengan fungsi pemahaman (paham terhadap informasi yang diberikan) dan memanfaatkan informasi dalam penyelesaian masalahnya. Layanan informasi menjadikan individu mandiri yaitu memahami dan menerima diri dan lingkungan secara positif, objektif dan dinamis, mampu mengambil keputusan, mampu mengarahkan diri sesuai dengan kebutuhannya tersebut dan akhirnya dapat mengaktualisasikan dirinya. 
  3. Penempatan dan Penyaluran, Membantu individu yang mengalami mismatch (ketidaksesuaian antara potensi dengan usaha pengembangan).Penempatan individu pada lingkungan yang cocok bagi diriny, Pemberian kesempatan kepada individu untuk berkembang secara optimal. Tujuan umum diperolehnya tempat yang sesuai bagi individu untuk mengembangkan potensi dirinya.sedangkan tujuan khususnya sebagai berikut
    1. Fungsi pemahaman
                  Terpahaminya kondisi individu dan lingkungan yang ada dan yang dikehendaki
    2. Fungsi pencegahan
                  Mencegah masalah jika potensi individu sesuai dengan lingkungan untuk pengembangan 
                  potensinya
    3. Fungsi pengentasan
    Menyelesaikan masalah melalui upaya penempatan pada lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan individu.
    4. Fungsi pengembangan dan pemeliharaan
                 Potensi individu menjadi terkembangkan dan terpeliharanya dari hal-hal yang menghambat dan 
                 merugikan.
    5. Fungsi advokasi
                 Menghindari individu dari keteraniayaan diri dan hak-haknya.          
  4.  Penguasaan Konten, Bantuan yang diberikan kepada individu untuk menguasai kemampuan atau kompetensi  (konten) tertentu melalui kegiatan belajar.Kompetensi adalah kualitas seseorang atau kecocokan seseorang  yang bisa ditampilkan untuk keperluan tertentu.Layanan ini merupakan istilah baru dari layanan pembelajaran yang telah diartikan  seperti pengajaran yang dilakukan oleh guru.
    Tujuannya adalah agar terkuasainya konten atau kompetensi tertentu serta menambah pemahaman, mengarahkan sikap dan kebiasaan tertentu, memenuhi kebutuhan  dan mengatasi masalahnya. Disamping itu tujuan khusus layanan ini adalah 
    1.       Fungsi pemahaman
      Memahami konten/kompetensi  yang diperlukan.
    2.       Fungsi pencegahan
      Konten yang dipelajari akan mengarahkan individu kepada terhindarinya dari masalah
    3.       Fungsi pengentasan
       Penguasaan konten diarahkan untuk mengatasi masalah  yang sedang dialami
    4.       Fungsi pengembangan dan pemeliharaan
      Penguasaan konten akan m engembangkan  individu dan memelihara potensi yang          
       dimilikinya.
    5.       Fungsi advokasi
                        Individu dapat membela diri  terhadap ancaman atau pelanggaran terhadap hak-haknya.    
  5.  Konseling Individual,  Gibson, Mitchell & Basile (dalam Gibson & Mitchell, 1995:142) menyebutkan tujuan  konseling perorangan sebagai berikut:
    Developmental Goals: developmental goals are those wherein the client is asissted in meeting or advancing her or his anticipated human growth and development (that is socially, personally, emotionally, cognitively, physical wellness, and so on); Preventive goals: prevention is a goal in which the counselor helps the client avodi some undesire outcome; Enhancement goals: if the client possesses special skills and abilities, enhancement means they can be identified and/or further developed through the assistancte of a counselor; Remedial goals: remediation involves assisting a client to overcome and/or treat an undesirable development; Exploratory goals: exploration represent goals appropriate to the examining of options, testing of skills, and trying new and different activities, environments, relationships, and so on; Reinforcement goals: reinforcement is used in those instances where clients need help in recognizing that what they are doing, thinking, and/or feeling is okay; Cognitive goals: cognition involves acquiring the basic foundations of learning and cognitive skills; Physiological goals: physiology involves acquiring the basic understanding and habits for good health; Psychological goals: psycology aids in developing good social interaction skills learning emotional control, developing a positive self concept, and so on.
    Berdasarkan pendapat Gibson, Mitchell & Basile dapat disimpulkan ada sembilan tujuan dari konseling perorangan yakni: Tujuan perkembangan yakni klien dibantu dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya  serta mengantisipasi hal-hal yang akan terjadi pada proses tersebut (seperti perkembangan kehidupan sosial, pribadi, emosional, kognitif, fisik dan sebagainya).Tujuan pencegahan yakni konselor membantu klien menghindari hasil-hasil yang tidak diinginkan.Tujuan peningkatan yakni klien dibantu oleh konselor untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan.Tujuan perbaikan yakni klien dibantu mengatasi dan/atau menghilangkan perkembangan yang tidak diinginkan.Tujuan penyelidikan yakni menguji kelayakan tujuan untuk memeriksa pilihan-pilihan, pengetesan keterampilan, dan mencoba aktivitas baru dan berbeda dan sebagainya.Tujuan penguatan yakni membantu klien untuk menyadari apa yang dilakukan, difikirkan dan dirasakan sudah baik.Tujuan kognitif yakni menghasilkan fondasi dasar pembelajaran dan keterampilan kognitif.Tujuan fisiologis yakni menghasilkan pemahaman dasar dan kebiasaan untuk hidup sehat.Tujuan psikologis yakni membantu mengembangkan keterampilan sosial yang baik, belajar mengontrol emosi, mengembangkan konsep diri positif dan sebagainya. 

    Prayitno (2004:4) menyatakan bahwa tujuan umum layanan konseling perorangan adalah pengentasan masalah klien dan hal ini termasuk ke dalam fungsi pengentasan. Lebih lanjut Prayitno mengemukakan tujuan khusus konseling ke dalam 5 hal yakni fungsi pemahaman, fungsi pengentasan, fungsi pengembangan/pemeliharaan, fungsi pencegahan dan fungsi advokasi. Fungsi pemahaman akan diperoleh klien saat klien memahami seluk beluk masalah yang dialami secara mendalam dan komprehensif serta positif dan dinamis. Fungsi pengentasan mengarahkan klien kepada pengembangan persepsi, sikap dan kegiatan demi terentaskannya masalah klien berdasarkan pemahaman yang diperoleh klien. Fungsi pengembangan/pemeliharaan merupakan latar belakang pemahaman dan pengentasan masalah klien. Fungsi pencegahan akan mencegah menjalarnya masalah yang sedang dialami klien dan mencegah masalah-masalah baru yang mungkin timbul. Sedangkan fungsi advokasi akan menangani sasaran yang bersifat advokasi jika klien mengalami pelanggaran hak-hak. Kelima fungsi konseling tersebut secara langsung mengarah kepada dipenuhinya kualitas untuk perikehidupan sehari-hari yang efektif (effective daily living). 
     
    Berdasarkan tujuan konseling perorangan yang telah dikemukakan, klien diharapkan akan menjadi individu yang mandiri dengan ciri-ciri: (1) mengenal diri dan lingkungan secara tepat dan objektif, (2) menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis, (3) mampu mengambil keputusan secara tepat dan bijaksana, (4) mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang diambil dan (5) mampu mengaktualisasikan diri secara optimal.

  6. Layanan Bimbingan Kelompok , layanan yang memungkinan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok. Layanan Bimbingan Kelompok berfungsi untuk pemahaman dan pengembangan  
  7. Layanan Konseling Kelompok , layanan yang memungkinan peserta didik (masing-masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok. Layanan Konseling Kelompok berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.
  8. Layanan Mediasi, Mediasi berasal dari kata “media” yang artinya perantara atau penghubung. Layanan mediasi adalah layanan yang dilaksanakan oleh konselor terhadap dua pihak atau lebih yang sedang mengalami keadaan tidak harmonis (tidak cocok).
    Tujuan layanan ini adalah tercapainya kondisi hubungan yang positif dan kondusif diantara para klien, yaitu pihak-pihak yang berselisih. Selanjutnya secara lebih khusus tujuan layanan ini difokuskan pada perubahan atau kondisi awal menjadi kondisi baru dalam hubungan antara pihak-pihak yang bermasalah.
  9. Layanan Konsultasi, Adalah bantuan dari konselor ke klien dimana klien sebagai konsultan dan klien sebagai konsulti, membahas tentang masalah pihak ketiga. Pihak ketiga yang dibicarakan adalah orang yang merasa dipertanggungjawabkan konsulti, misalnya anak, murid atau orangtuanya. Bantuan yang diberikan untuk memandirikan konsulti sehingga ia mampu mengahdapi pihak ketiga yang dipermasalahkannya. Jika konselor tidak mampu mengatasi masalah yang dihadapi oleh konsulti maka direferalkan kepada pihak lain yang lebih pakar. Layanan konsultasi bisa berubah menjadi konseling perorangan jika permasalahan ternyata disebabkan oleh konsulti. Dan konseling keluarga karena berkaitan dengan pihak keluarga. Umum: Memandirikan konsulti untuk menghadapi permasalahan pihak ketiga. Khusus: konsulti memiliki wawasan dan cara bertindak terhadap permasalahan pihak ketiga.

0 komentar: